-->
  • Jelajahi

    Copyright © NGOPII
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Majalah Asy-Syariah Edisi 110

    Minggu, 13 September 2015, 23.48 WIB Last Updated 2015-11-09T08:30:37Z
    Segala sesuatu yang mengandung berkah, semua telah dijelaskan secara gamblang dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah   dan riwayat-riwayat para sahabat. Maka dari itu, ketika sesuatu telah dijelaskan oleh nas atau syariat, semestinya kita tidak perlu repot mencari-cari apalagi sibuk mencari pembenaran sesuatu yang tidak dijelaskan oleh syariat. Tak perlu membela diri demi “menghalalkan” air Ponari, tidak perlu galau dengan kotoran kerbau, tidak perlu kurang kerjaan dengan herendam di sebuah petilasan, juga tidak perlu menjadi hodoh karena herebut puntung rokok seorang tokoh.
    Rasulullah   sebagai utusan Allah  yang paling mulia dan kekasih Allah  saja tidak mampu mendatangkan sedikit pun kebaikan atau menolak mudarat atas diri beliau, lebih-lebih atas orang lain. Saat air keluar dari jari-jemari Rasulullah yang digunakan untuk berwudhu dan minum oleh ribuan sahabat  , Rasulullah tegas mengatakan, “Berkah itu dari Allah.” Artinya, Rasulullah   selalu  bahwa Allah   adalah satu-  yang memiliki berkah, dan  satu-sagunya Dzat yang memberkahi.  dimohon berkah. juga   diyakini para sahabat,  terbaik setelah para nabi.

    ltu, manusia-manusia selain mereka yang tidak dijamin masuk surga, tapi justru berlumur dosa, lebih tidak hisa untuk memberikan berkah, apalagi memutuskan sesuatu mengandung berkah atau tidak. Dikemanakan ayat atau hadits yang berbicara bahwa yang memherikan berkah adalah hak Allah,  keyakinan dari mana bahwa para tokoh atau kyai yang kita agungkan setinggi langit itu mempunyai berkah dari jasadnya? Apakah para tokoh yang kita sematkan hak-hak ilahiah memang dijamin masuk surga sehingga kita rela berebut bekas air minumnya? Apakah pantas orang yang melakukan kesyirikan dan kebid’ahan kita agung-agungkan sedemikian rupa?
    Sadarkah kita, Dosa syirik menganga lebar di depan kita jika kita salah cari berkah? Kebenaran adalah apa yang berasal dari Allah   dan Rasul-Nya. Syariat kita yang sempurna tidak memberi celah sedikit pun bagi kita untuk membuat syariat atau “berkah-berkah” baru di luar yang telah digariskan syariat.
    Syirik adalah dosa yang tidak terampuni kecuali dengan tobat. Maka dari itu, Cari berkah jangan asal. Neraka siap mengancam jikakita salah cari berkah.

    Judul: Majalah Asy-Syariah Edisi 110
    Tema : Cara Salah Cari Berkah
    Penerbit: Oase Media
    Tebal: 112 halaman
    Fisik: 16 cm x 24 cm, uv, soft cover, 8 halaman color
    Harga: Rp 13.000

    Daftar isi:
    Tabarruk dengan Nabi Muhammad 
    Mencari Jalan Menuju Kebaikan
    Meraih Keberkahan Hidup dengan Tawakal
    Adab di Hadapan Guru
    Tabarruk, Antara Pelanggaran Agama dan Komoditas Bisnis
    Barakah dan Tabarruk dalam Tinjauan Syariat
    Memohon Barakah Hanya kepada Allah 
    mengenal Dua jenis Tabarruk
    Ngalap Berkah Kiai dengan Dalil dan Analogi Batil
    Beda Tawaf &Mencium Hajar Aswad dengan Amalan Musyrikin
    Bertabaruk Dengan Peninggalan Orang Shaleh, Ghuluw Dalam Agama
    Umar bin khaththab bag 16
    Ziarah Makam Wali
    Kemuliaan Bulan-Bulan Haram
    Dibalik Rumah Tangga Sang Rasul
    Membiasakan Anak Shalat
    Buku Pendidikan Anak Tulisan

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +