Judul: Indahnya memaafkan dan Menahan Marah
Asli: Fadhlu Ast-Tasamuh Wal ‘Afwi Wash Shafh Wa Kazhm Al-Ghaizh
Penulis: Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al-Wushabi
Penerbit: Pustaka Salwa (Pustaka Ar-Rayyan)
Tebal : 172 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, uv, soft cover
Diskon: 20%
Asli: Fadhlu Ast-Tasamuh Wal ‘Afwi Wash Shafh Wa Kazhm Al-Ghaizh
Penulis: Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Al-Wushabi
Penerbit: Pustaka Salwa (Pustaka Ar-Rayyan)
Tebal : 172 halaman
Fisik : 12 cm x 18 cm, uv, soft cover
Diskon: 20%
Harga: Rp. 28.000
Harga Disini: Rp. 22.400
Mudah dalam memaafkan adalah sikap yang telah demikian langka kita jumpai di masa sekarang. Terlebih kala lisan dan hati tak pernah selaras. Bibir dengan ringan berucap memaafkan namun di hati kebencian justru masih berkobar-kobar. Bahkan tak jarang dendam itu berkarat hingga manusia baru merasa puas jika bisa membalas.
Islam yang sarat dengan nilai-nilai kemuliaan tak pelak mengusung sifat pemaaf ini sebagai bagian dari akhlak mulia. Dalam hal ini, Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah demikian banyak merekam teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Nabi lainnya.
Sehingga seyogyanya sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan dan kejelekan ini, kita bersikap mudah dalam memaafkan. Tidak hanya melihat orang lain, namun kita juga mesti berkaca diri bahwa kita semua sangat berpotensi untuk berbuat kesalahan atau kekhilafan.
Maka akhlak pemaaf merupakan kemuliaan yang mesti kita miliki.
Harga Disini: Rp. 22.400
Mudah dalam memaafkan adalah sikap yang telah demikian langka kita jumpai di masa sekarang. Terlebih kala lisan dan hati tak pernah selaras. Bibir dengan ringan berucap memaafkan namun di hati kebencian justru masih berkobar-kobar. Bahkan tak jarang dendam itu berkarat hingga manusia baru merasa puas jika bisa membalas.
Islam yang sarat dengan nilai-nilai kemuliaan tak pelak mengusung sifat pemaaf ini sebagai bagian dari akhlak mulia. Dalam hal ini, Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah demikian banyak merekam teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Nabi lainnya.
Sehingga seyogyanya sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan dan kejelekan ini, kita bersikap mudah dalam memaafkan. Tidak hanya melihat orang lain, namun kita juga mesti berkaca diri bahwa kita semua sangat berpotensi untuk berbuat kesalahan atau kekhilafan.
Maka akhlak pemaaf merupakan kemuliaan yang mesti kita miliki.