Judul: Mengharap Pahala dengan Kedua Orang Tua
Terjemah Kitab: Al-Ihtisab ‘Ala Al-Walidain
Karya: Dr. Fadhl Ilahi
Penerbit: Pustaka Ar-Rayyan (GemaIlmu.Com, Gema-Ilmu.Com)
Fisik: 116 hal
Ukuran 12 x 18 cm, soft cover, shrink, uv
Disc: 20 %
Harga: Rp. 15.000,-
Harga Disini: 12.000,-
Dari Ka'ab bin Ajrah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Hadirlah kalian di mimbar. Lalu kami hadir, maka tatkala beliau naik ke tingkat yang pertama, beliau mengatakan: "Amin" dan tatkala naik ke tingkat yang kedua beliau juga mengatakan: "Amin." Dan ketika naik ke tingkat ketiga beliau juga mengatakan: "Amin". Lalu ketika turun kami mengatakan: “Sungguh kami telah mendengar dari engkau pada hari ini sesuatu yang kami belum pernah mendengarnya.
Beliau bersabda: "Sesungguhnya Jibril mengajukan kepadaku ia mengatakan: ‘Sungguh jauh orang yang menjumpai kedua orang tuanya di masa tuanya di sisinya atau salah satu dari keduanya akan tetapi tidak dapat memasukkannya ke dalam surga’, saya mengatakan ‘Amin’ (semoga Allah mengabulkan)." Al Hadits.
Diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia mengatakan: Shahih sanadnya.”
Sungguh benar beliau di dalam sabdanya, keberadaan kedua orang tua bagi anak-anaknya bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengais pahala sebanyak-banyaknya yaitu dengan senantiasa mentaati keduanya di dalam perkara-perkara yang baik, mendoakannya, memuliakannya, dan mengarahkan serta membimbingnya ke jalan yang lurus serta menasehati keduanya jika didapati pada diri mereka terdapat kesalahan dan kekeliruan syar'i dengan tetap menjaga adab dan kewibawaan keduanya. DR. Fadhl Ilahi dalam buku ini berusaha mengupas permasalahan ini dengan pembahasan yang sistematis dan cukup detail, dengan harapan tulisan ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi kaum muslimin di dalam beramal ma'ruf dan nahi mungkar terhadap kedua orang tuanya sesuai dengan bimbingan dan tuntunan Al-Qur'an dan As Sunnah.
Beliau bersabda: "Sesungguhnya Jibril mengajukan kepadaku ia mengatakan: ‘Sungguh jauh orang yang menjumpai kedua orang tuanya di masa tuanya di sisinya atau salah satu dari keduanya akan tetapi tidak dapat memasukkannya ke dalam surga’, saya mengatakan ‘Amin’ (semoga Allah mengabulkan)." Al Hadits.
Diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia mengatakan: Shahih sanadnya.”
Sungguh benar beliau di dalam sabdanya, keberadaan kedua orang tua bagi anak-anaknya bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengais pahala sebanyak-banyaknya yaitu dengan senantiasa mentaati keduanya di dalam perkara-perkara yang baik, mendoakannya, memuliakannya, dan mengarahkan serta membimbingnya ke jalan yang lurus serta menasehati keduanya jika didapati pada diri mereka terdapat kesalahan dan kekeliruan syar'i dengan tetap menjaga adab dan kewibawaan keduanya. DR. Fadhl Ilahi dalam buku ini berusaha mengupas permasalahan ini dengan pembahasan yang sistematis dan cukup detail, dengan harapan tulisan ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi kaum muslimin di dalam beramal ma'ruf dan nahi mungkar terhadap kedua orang tuanya sesuai dengan bimbingan dan tuntunan Al-Qur'an dan As Sunnah.
