Judul: Oase Iman, Kumpulan Super Advis Rasulullah untuk Melejitkan Energi Iman Anda!
Terjemah Kitab: Shahih Targhib Wat Tarhib
Karya: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
Penerbit: Sketsa Islam Publishing (SKETSI) (GemaIlmu.Com)
Fisik: 356 hal
Ukuran 15,5 x 23,5 cm, soft cover, shrink, doff
Disc: 20 %
Harga: Rp. 60.000,-
Harga Disini: 48.000,-
Iman, laksana mutiara bagi seorang muslim. Karunia terindah yang pernah seorang manusia rasakan. Tauh lebih nikmat bila disandingkan dengan dunia dan seisinya. Namun tak disangkal, iman pun `kan bertambah dan berkurang. Sungguh beruntung, seseorang yang mampu menambah imannya di saat kurang, dan tetap menjaganya dengan baik di saat teguhnya..
Tak ada yang lebih nikmat bagi seorang hamba Allah kecuali merasakan manisnya iman, yang dengan rasa manis itu hatinya menjadi tenang. Suatu hat yang sudah menjadi suratan takdir dari Rabbul Izzah, bahwa iman seseorang itu ada kalanya dalam kondisi baik dan melejit layaknya seorang pemuda yang hendak menikah, bahagia dan bersemangat!
Namun, ada kalanya pula bagi seorang hamba merasa lemah iman dan patah semangat. Kering dan dahaga hatinya saat iman melemah. Manisnya iman saat di puncak tak mampu ia rasakan lagi, serasa sedang sekarat di padang gurun sahara yang tandus dan gersang. Dia kepayahan berlari tak tahu arah, mencari seteguk air yang membuatnya semangat lagi.
Hingga akhirnya, dengan kesabaran dan keteguhan hatinya, dengan sisa semangat yang masih menyala, ia melihat sebuah oase iman-. Dia tahu itu nyata! Oase yang membuatnya kembali percaya dan berdiri. Oase yang melejitkan imannya lagi. Oase dari seorang Nabi, teladan terbaik dalam keimanan, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.
Terjemah Kitab: Shahih Targhib Wat Tarhib
Karya: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
Penerbit: Sketsa Islam Publishing (SKETSI) (GemaIlmu.Com)
Fisik: 356 hal
Ukuran 15,5 x 23,5 cm, soft cover, shrink, doff
Disc: 20 %
Harga: Rp. 60.000,-
Harga Disini: 48.000,-
Iman, laksana mutiara bagi seorang muslim. Karunia terindah yang pernah seorang manusia rasakan. Tauh lebih nikmat bila disandingkan dengan dunia dan seisinya. Namun tak disangkal, iman pun `kan bertambah dan berkurang. Sungguh beruntung, seseorang yang mampu menambah imannya di saat kurang, dan tetap menjaganya dengan baik di saat teguhnya..
Tak ada yang lebih nikmat bagi seorang hamba Allah kecuali merasakan manisnya iman, yang dengan rasa manis itu hatinya menjadi tenang. Suatu hat yang sudah menjadi suratan takdir dari Rabbul Izzah, bahwa iman seseorang itu ada kalanya dalam kondisi baik dan melejit layaknya seorang pemuda yang hendak menikah, bahagia dan bersemangat!
Namun, ada kalanya pula bagi seorang hamba merasa lemah iman dan patah semangat. Kering dan dahaga hatinya saat iman melemah. Manisnya iman saat di puncak tak mampu ia rasakan lagi, serasa sedang sekarat di padang gurun sahara yang tandus dan gersang. Dia kepayahan berlari tak tahu arah, mencari seteguk air yang membuatnya semangat lagi.
Hingga akhirnya, dengan kesabaran dan keteguhan hatinya, dengan sisa semangat yang masih menyala, ia melihat sebuah oase iman-. Dia tahu itu nyata! Oase yang membuatnya kembali percaya dan berdiri. Oase yang melejitkan imannya lagi. Oase dari seorang Nabi, teladan terbaik dalam keimanan, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.
