Judul: Mengharap Kecintaan Allah Dengan Amalan yang Paling Mulia
Judul Asli: Wazhifatu Al-Abthali Al-Musabaqati ila Fadhail Al-A'mal
Penulis: Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam
Penerbit: Cahaya Tauhid Press CTP (Gemailmu.com, Gema-Ilmu.com)
Fisik : 12 cm x 18,5 cm, uv, soft cover
Tebal: 64 halaman
Diskon : 20%
Harga : Rp. 23.000,-
Harga di sini : 18.400
Sesungguhnya umur manusia itu sangatlah berharga, waktu yang dia lalui adalah sebab keberhasilan atau kesengsaraannya. Waktu merupakan sebab keberhasilan bagi siapa yang memanfaatkannya dalam keridhaan Allah. Adapun waktu merupakan sebab kesengsaraan bagi orang yang menyia-nyiakan sehingga menyebabkan kerugian atas dirinya sendiri.
Seorang muslim yang mendapat hidayah taufik dari Allah akan senantiasa memperhatikan waktunya untuk mengerjakan perkara yang disyariatkan Allah dengan beramal kebaikan dan berupaya menghindarkan diri dari berbagai kenistaan.
Tentu semua ini membutuhkan keikhlasan, serta pemahaman akan amalan berikut keutamaannya. Sehingga dia pun bersemangat untuk meluruskan niatnya, memilih mana amalan yang paling utama, mengerjakannya dengan cara yang paling sempurna, dan senatiasa memperhatikan waktu-waktu terpilihnya. Tak ada lagi kata menunda karena demikian pendek kesempatannya.
Risalah ini mengupas berbagai amalan yang Rasulullah sawa pilihkan, yang tak sepantasnya dilewatkan oleh siapa yang menginginkan kecintaan dari Rabbnya …
Judul Asli: Wazhifatu Al-Abthali Al-Musabaqati ila Fadhail Al-A'mal
Penulis: Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al-Imam
Penerbit: Cahaya Tauhid Press CTP (Gemailmu.com, Gema-Ilmu.com)
Fisik : 12 cm x 18,5 cm, uv, soft cover
Tebal: 64 halaman
Diskon : 20%
Harga : Rp. 23.000,-
Harga di sini : 18.400
Sesungguhnya umur manusia itu sangatlah berharga, waktu yang dia lalui adalah sebab keberhasilan atau kesengsaraannya. Waktu merupakan sebab keberhasilan bagi siapa yang memanfaatkannya dalam keridhaan Allah. Adapun waktu merupakan sebab kesengsaraan bagi orang yang menyia-nyiakan sehingga menyebabkan kerugian atas dirinya sendiri.
Seorang muslim yang mendapat hidayah taufik dari Allah akan senantiasa memperhatikan waktunya untuk mengerjakan perkara yang disyariatkan Allah dengan beramal kebaikan dan berupaya menghindarkan diri dari berbagai kenistaan.
Tentu semua ini membutuhkan keikhlasan, serta pemahaman akan amalan berikut keutamaannya. Sehingga dia pun bersemangat untuk meluruskan niatnya, memilih mana amalan yang paling utama, mengerjakannya dengan cara yang paling sempurna, dan senatiasa memperhatikan waktu-waktu terpilihnya. Tak ada lagi kata menunda karena demikian pendek kesempatannya.
Risalah ini mengupas berbagai amalan yang Rasulullah sawa pilihkan, yang tak sepantasnya dilewatkan oleh siapa yang menginginkan kecintaan dari Rabbnya …