Sudah Terbit
Judul: Penaklukan Benteng-Benteng Visigoth, Legenda Dari Andalusia
Pembukaan Negeri-negeri Di Spanyol, Portugal dan Perancis
Bagian Pertama: Kisah Para Ksatria Islam Menaklukkan Andalusia Spanyol
Penulis: Abu Royhan Hudzaifah
Penerbit: Sketsi Publishing (Assalam Group) (GEMAILMU.com)
Bagian Pertama: Kisah Para Ksatria Islam Menaklukkan Andalusia Spanyol
Penulis: Abu Royhan Hudzaifah
Penerbit: Sketsi Publishing (Assalam Group) (GEMAILMU.com)
Harga: Rp. 55.000
Harga di sini: Rp. 44.000
Disc: 20 %
Legenda Dari Andalusia
"PENAKLUKAN BENTENG-BENTENG VISIGOTH"
Yang berisi petualangan para ksatria Islam (Thariq bin Ziyad, Musa bin Nushair, Muguez ar-Rumi, dll) dalam menaklukan Spanyol, Portugal dan Prancis.
Buku ini dipenuhi gambar yang sebagiannya full colour, dicetak dalam kertas art paper dan hvs, sehingga insya Allah dapat mengajak pembaca seolah mengunjungi tempat kejadian-kejadian yang diceritakan dalam buku tersebut.
PENAKLUKAN BENTENG-BENTENG VISIGOTH: Petualangan Heroik Para Ksatria Islam Yang Menggugah Semangat Kebangkitan!
Gemerisik riak ombak mengiringi desiran angin laut di sebuah pantai nan indah permai. Hamparan pasir putih terbentang di bibirnya yang landai, tersorot sang surya sehingga menambah keelokan panorama alamnya. Jikalau pandangan mata dihadapkan ke utara, akan tampaklah laut yang begitu tenang tanpa ada gemulung ombak. Yang ada hanyalah riaknya yang penuh kedamaian. Inilah sebuah pantai di negeri yang dahulu terkenal di kalangan muslimin dengan sebutan Sabtah dan sekarang dinamakan Ceuta.
Lihatlah di seberang laut, di utara sana! Gunung karang berdiri kokoh, terlihat jelas walaupun terpisah lautan. Gibraltar nama gunung itu. Gibraltar sejatinya tersusun dari dua kata, “Gibral” dan “Tar” yang berasal dari nama Arab “Jabal” dan “Thariq” yang berarti Gunung Thariq. Siapakah Thariq? Dan mengapa namanya diabadikan menjadi nama gunung karang tersebut dan nama selat yang membentang di sebelah selatannya? Thariq menyebrangi lautan dari negeri Ceuta bersama 7.000 pasukannya menuju gunung karang yang sekarang bernama Gibraltar. Thariq bersama para ksatria Islam bertualang di bagian barat daya Benua Eropa bertaruh nyawa untuk menyebarkan cahaya Islam ke seantero dunia. Mereka berkelana mengarungi laut, menyusuri pantai, melintasi ngarai, mendaki gunung dan karang-karang terjal untuk meninggikan kalimatullah dan menyampaikan rahmat Allah berupa al-haq kepada anak-anak negeri Benua Eropa.
Marabahaya selalu datang menghadang, terutama dari angkatan perang kerajaan Visigoth yang mengerahkan segala kekuatannya. Pasukan "kecil" Thariq harus menghadapi gempuran skuadron tempur musuh yang berkali lipat jumlahnya. Alhamdulillah, atas pertolongan Allah, pasukan Theodomir yang menghadang di Algeciras berhasil dipecundangi oleh para ksatria Islam. Begitu juga sergapan pasukan besar Visigoth pimpinan Edico berhasil diluluhlantakkan oleh mereka. Dan bahkan 100.000 ksatria dan skuadron tempur gabungan kerajaan Visigoth yang dipimpin langsung oleh Raja Roderic berhasil dihancurkan oleh para pejuang Islam tersebut.
Tetapi, telah selesaikah perjuangan para ksatria Islam setelah memenangkan pertempuran-pertempuran besar tersebut? Ternyata mereka masih harus melumpuhkan kekuatan musuh dengan menaklukan seribu satu benteng Visigoth yang terkenal memiliki kekuatan dan kekokohan yang sangat dahsyat.
Pesanlah buku PENAKLUKAN BENTENG-BENTENG VISIGOTH Seri Satu untuk dapat menyimak kisah yang menarik ini secara lengkap. Nikmati pula gambar-gambarnya yang nyata dan berwarna yang mengajak imajinasi pembaca seolah terbang mengunjungi tempat-tempat kejadian bersejarah dalam buku ini.
Gemerisik riak ombak mengiringi desiran angin laut di sebuah pantai nan indah permai. Hamparan pasir putih terbentang di bibirnya yang landai, tersorot sang surya sehingga menambah keelokan panorama alamnya. Jikalau pandangan mata dihadapkan ke utara, akan tampaklah laut yang begitu tenang tanpa ada gemulung ombak. Yang ada hanyalah riaknya yang penuh kedamaian. Inilah sebuah pantai di negeri yang dahulu terkenal di kalangan muslimin dengan sebutan Sabtah dan sekarang dinamakan Ceuta.
Lihatlah di seberang laut, di utara sana! Gunung karang berdiri kokoh, terlihat jelas walaupun terpisah lautan. Gibraltar nama gunung itu. Gibraltar sejatinya tersusun dari dua kata, “Gibral” dan “Tar” yang berasal dari nama Arab “Jabal” dan “Thariq” yang berarti Gunung Thariq. Siapakah Thariq? Dan mengapa namanya diabadikan menjadi nama gunung karang tersebut dan nama selat yang membentang di sebelah selatannya? Thariq menyebrangi lautan dari negeri Ceuta bersama 7.000 pasukannya menuju gunung karang yang sekarang bernama Gibraltar. Thariq bersama para ksatria Islam bertualang di bagian barat daya Benua Eropa bertaruh nyawa untuk menyebarkan cahaya Islam ke seantero dunia. Mereka berkelana mengarungi laut, menyusuri pantai, melintasi ngarai, mendaki gunung dan karang-karang terjal untuk meninggikan kalimatullah dan menyampaikan rahmat Allah berupa al-haq kepada anak-anak negeri Benua Eropa.
Marabahaya selalu datang menghadang, terutama dari angkatan perang kerajaan Visigoth yang mengerahkan segala kekuatannya. Pasukan "kecil" Thariq harus menghadapi gempuran skuadron tempur musuh yang berkali lipat jumlahnya. Alhamdulillah, atas pertolongan Allah, pasukan Theodomir yang menghadang di Algeciras berhasil dipecundangi oleh para ksatria Islam. Begitu juga sergapan pasukan besar Visigoth pimpinan Edico berhasil diluluhlantakkan oleh mereka. Dan bahkan 100.000 ksatria dan skuadron tempur gabungan kerajaan Visigoth yang dipimpin langsung oleh Raja Roderic berhasil dihancurkan oleh para pejuang Islam tersebut.
Tetapi, telah selesaikah perjuangan para ksatria Islam setelah memenangkan pertempuran-pertempuran besar tersebut? Ternyata mereka masih harus melumpuhkan kekuatan musuh dengan menaklukan seribu satu benteng Visigoth yang terkenal memiliki kekuatan dan kekokohan yang sangat dahsyat.
Pesanlah buku PENAKLUKAN BENTENG-BENTENG VISIGOTH Seri Satu untuk dapat menyimak kisah yang menarik ini secara lengkap. Nikmati pula gambar-gambarnya yang nyata dan berwarna yang mengajak imajinasi pembaca seolah terbang mengunjungi tempat-tempat kejadian bersejarah dalam buku ini.