Judul: Sejarah Salafi di Indonesia
Penyusun: Abu Mujahid
Penerbit : Toobagus Publishing (GemaIlmu.Com)
Ukuran : buku besar, 17,5 cm x 25 cm, soft cover, 242 hal, doff, shrink
Harga : Rp 75.000
Harga di sini: Rp. 60.000
Disc: 20 %
Stok: Kosong
Penyusun: Abu Mujahid
Penerbit : Toobagus Publishing (GemaIlmu.Com)
Ukuran : buku besar, 17,5 cm x 25 cm, soft cover, 242 hal, doff, shrink
Harga : Rp 75.000
Harga di sini: Rp. 60.000
Disc: 20 %
Stok: Kosong
Istilah salafi di Indonesia sekarang ternyata memiliki arti berbeda dari istilah salafi yang pernah dikenal masyarakat kita puluhan tahun silam.
Dulu, mereka mengenal istilah salafi pada apa yang sekarang disebut salafiyah atau salafisme Abduh dan dalam banyak kesempatan sering juga disebut dengan gerakan reforisme Islam. Istilah salafi juga tidak semakna dengan apa yang sering diistilahkan masyarakat kita sebagai salaf pada label pesantren salaf atau pesantren salafiyah.
Menariknya, hampir tidak terpikirkan sama sekali waktu itu untuk menyamakan salafisme Abduh dan apalagi pesantren salafiyah sebagai bagian dari apa yang disebut dengan gerakan wahabi. Menyamakan istilah salafisme Abduh, salafiyah, dan wahabi ke dalam satu pengertian hanya akan melahirkan sebuah contradiction in terminis waktu itu.
Sebaliknya, wahabi banyak diyakini telah mengalami pengemasan ulang (repacking) sejak empat puluh tahun lalu. Mereka diyakini berusaha mengodifikasi dan mengikuti lagi secara sistematis pemahaman-pemahaman yang disampaikan tiga tokoh rujukan di kalangan wahabi dulu, Ibnu taimiyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (1292-1350 M) dan Muhammad bin Abdul Wahhab. Mereka sekarang disebut salafi.
Buku ini berusaha menjawab pertanyaan tentang salafi. Apa dan siapa itu salaf? Siapa yang menjadi rujukan mereka? Terkait dengan Indonesa, bagaimana mereka membangun sejarah di negeri ini?