SUDAH TERBIT, DAPATKAN DI GEMA ILMU!
Judul: Penaklukan Benteng-Benteng Visigoth Seri 2 (Bagian Kedua)
Penulis: Abu Royhan Hudzaifah
Penerbit: Sketsi Publishing (Assalam Group)
Tebal: 200 halaman
Fisik : 14 cm x 20,5 cm, Soft Cover Doff, hotprint, shrink
Harga: Rp 62.500
Harga di sini: 50.000
Disc: 20 %
Telah berlalu kisah yang sangat seru pada buku Penaklukan Benteng-Benteng Visigoth Bagian Satu tentang 12.000 ksatria Islam pimpinan Thariq bin Ziad yang berjaya saat menghadapi 100.000 skuadron tempur Kerajaan Visigoth di Eropa. Diceritakan pula bahwa Thariq kemudian melanjutkan operasi pembukaan dengan menaklukkan benteng-benteng Visigoth di beberapa wilayah, sampai akhirnya ibukota Kerajaan Visigoth dapat dikuasai. Namun, kekuatan Visigoth belumlah habis. Mereka disinyalir akan bangkit dalam waktu singkat untuk mengantam pasukan muslimin yang hanya tersisa setengahnya dari jumlah semula. Dalam keadaan genting tersebut Thariq meminta kembali bantuan kepada atasannya di al-Ifriqiyah, Musa bin Nushair.
Tanpa menunda waktu, Musa bin Nushair memimpin bala bantuan sejumlah 18.000 ksatria Islam untuk Thariq di al-Andalus. Setelah mendarat di bumi al-Andalus, pasukan bantuan itu melakukan operasi militernya menaklukkan kota-kota besar di wilayah itu yang belum terjamah oleh pasukannya Thariq. Dengan perjuangan keras, Medina Sidonia, Carmona, Sevilla, Beja, Niebla, Assonoba, Murcia dan Merida berhasil ditundukkan. Musa pun melanjutkan perjalanan untuk menemui Thariq. Setelah kedua ksatria pilih tanding dan pasukannya itu bertemu, maka dua kekuatan dahsyat itu lalu berpadu dan melanjutkan ekspedisinya. Zaragoza, Barcelona, Taragona, Lerida, Leon, Gallaecia dan kota-kota lainnya di Hispania jatuh ke dalam pelukan Islam. Bahkan para ksatria Islam itu menjejakkan langkahnya untuk menembus pegunungan Pirineos dan menyeberang ke wilayah Perancis sekarang. Carcassonne, Aragon dan Narbonne berhasil ditaklukkan. Hingga akhirnya mereka berhasil menerobos wilayah Kerajaan Francs dan memukul mundur pasukan Raja Dagobert III yang datang menghantam di luar kota Narbonne. Pasukan Islam terus bergerak maju hingga dapat menguasai Avignon, Lyon dan wilayah utara Kerajaan Francs, sampai-sampai Raja Dagobert III sudah tidak mampu lagi memberikan perlawanan. Ya! Para ksatria Islam yang hendak membuka seluruh Eropa itu terus melaju tanpa ada satu pun kekuatan perang di Eropa yang dapat menahannya. Mereka menderapkan langkahnya menuju Constantinopolis ibukota Romawi untuk menaklukkannya!
Simaklah dengan lengkap legenda yang sangat menarik tersebut dalam buku yang dipenuhi oleh gambar-gambar istimewa ini!
Judul: Penaklukan Benteng-Benteng Visigoth Seri 2 (Bagian Kedua)
Penulis: Abu Royhan Hudzaifah
Penerbit: Sketsi Publishing (Assalam Group)
Tebal: 200 halaman
Fisik : 14 cm x 20,5 cm, Soft Cover Doff, hotprint, shrink
Harga: Rp 62.500
Harga di sini: 50.000
Disc: 20 %
Telah berlalu kisah yang sangat seru pada buku Penaklukan Benteng-Benteng Visigoth Bagian Satu tentang 12.000 ksatria Islam pimpinan Thariq bin Ziad yang berjaya saat menghadapi 100.000 skuadron tempur Kerajaan Visigoth di Eropa. Diceritakan pula bahwa Thariq kemudian melanjutkan operasi pembukaan dengan menaklukkan benteng-benteng Visigoth di beberapa wilayah, sampai akhirnya ibukota Kerajaan Visigoth dapat dikuasai. Namun, kekuatan Visigoth belumlah habis. Mereka disinyalir akan bangkit dalam waktu singkat untuk mengantam pasukan muslimin yang hanya tersisa setengahnya dari jumlah semula. Dalam keadaan genting tersebut Thariq meminta kembali bantuan kepada atasannya di al-Ifriqiyah, Musa bin Nushair.
Tanpa menunda waktu, Musa bin Nushair memimpin bala bantuan sejumlah 18.000 ksatria Islam untuk Thariq di al-Andalus. Setelah mendarat di bumi al-Andalus, pasukan bantuan itu melakukan operasi militernya menaklukkan kota-kota besar di wilayah itu yang belum terjamah oleh pasukannya Thariq. Dengan perjuangan keras, Medina Sidonia, Carmona, Sevilla, Beja, Niebla, Assonoba, Murcia dan Merida berhasil ditundukkan. Musa pun melanjutkan perjalanan untuk menemui Thariq. Setelah kedua ksatria pilih tanding dan pasukannya itu bertemu, maka dua kekuatan dahsyat itu lalu berpadu dan melanjutkan ekspedisinya. Zaragoza, Barcelona, Taragona, Lerida, Leon, Gallaecia dan kota-kota lainnya di Hispania jatuh ke dalam pelukan Islam. Bahkan para ksatria Islam itu menjejakkan langkahnya untuk menembus pegunungan Pirineos dan menyeberang ke wilayah Perancis sekarang. Carcassonne, Aragon dan Narbonne berhasil ditaklukkan. Hingga akhirnya mereka berhasil menerobos wilayah Kerajaan Francs dan memukul mundur pasukan Raja Dagobert III yang datang menghantam di luar kota Narbonne. Pasukan Islam terus bergerak maju hingga dapat menguasai Avignon, Lyon dan wilayah utara Kerajaan Francs, sampai-sampai Raja Dagobert III sudah tidak mampu lagi memberikan perlawanan. Ya! Para ksatria Islam yang hendak membuka seluruh Eropa itu terus melaju tanpa ada satu pun kekuatan perang di Eropa yang dapat menahannya. Mereka menderapkan langkahnya menuju Constantinopolis ibukota Romawi untuk menaklukkannya!
Simaklah dengan lengkap legenda yang sangat menarik tersebut dalam buku yang dipenuhi oleh gambar-gambar istimewa ini!