Judul: Motivasi dan Panduan Menuntut Ilmu
Disertai Kisah Mencengangkan Para Ulama dalam Belajar dan Mengajar
Judul asli: Al-Musawwiq Ila al-Qiraati Wa Thalabi al-Ilmi
Penulis: Ali bin Muhammad Ali Imraan
Penerbit: Buana Ilmu Islami (BILI)
Tebal: xii + 434 halaman
Fisik : 17 cm x 24,5 cm, doff, hard cover, shrink
Harga: Rp 112.500
Harga di sini: Rp. 90.000
Disc: 20 %
Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan, "Kegemaran dan keasyikan penikmat ilmu itu lebih besar dan melebihi dari kecintaan kepada apa saja. Dan banyak dari mereka yang perhatiannya kepada ilmu tidak teralihkan oleh paras wanita yang paling cantik sekalipun."
Para ulama dahulu saling berlomba untuk memiliki beragam kitab, dan saling adu cepat untuk mendapatkan dan menyalinnya, kemedian dengan tekun membaca dan membacakannya (sebagaimana yang akan anda lihat di dalam buku ini), di masa itulah gerakan penyusunan dan penyalinan kitab, bahkan segala bentuk pelayanan terhadap buku menjadi giat.
Perhatikanlah kisah Ibnu at-Tabban, bagaimana gigih dan sabarnya dalam membaca dan menuntut ilmu. Al-Qadhi Iyadh berkata: "Ia banyak membaca buku. Pernah dikabarkan bahwa membaca kitab al-Mudawwanah seribu kali."
Lantas bagaimana dan karakter, sifat serta etika yang menghiasi para ulama dan para penuntut ilmu di zaman dahulu? Hingga mereka berada dalam puncaknya semangat belajar dan membaca? Silahkan para pembaca menelaahnya dalam buku ini …
Disertai Kisah Mencengangkan Para Ulama dalam Belajar dan Mengajar
Judul asli: Al-Musawwiq Ila al-Qiraati Wa Thalabi al-Ilmi
Penulis: Ali bin Muhammad Ali Imraan
Penerbit: Buana Ilmu Islami (BILI)
Tebal: xii + 434 halaman
Fisik : 17 cm x 24,5 cm, doff, hard cover, shrink
Harga: Rp 112.500
Harga di sini: Rp. 90.000
Disc: 20 %
Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan, "Kegemaran dan keasyikan penikmat ilmu itu lebih besar dan melebihi dari kecintaan kepada apa saja. Dan banyak dari mereka yang perhatiannya kepada ilmu tidak teralihkan oleh paras wanita yang paling cantik sekalipun."
Para ulama dahulu saling berlomba untuk memiliki beragam kitab, dan saling adu cepat untuk mendapatkan dan menyalinnya, kemedian dengan tekun membaca dan membacakannya (sebagaimana yang akan anda lihat di dalam buku ini), di masa itulah gerakan penyusunan dan penyalinan kitab, bahkan segala bentuk pelayanan terhadap buku menjadi giat.
Perhatikanlah kisah Ibnu at-Tabban, bagaimana gigih dan sabarnya dalam membaca dan menuntut ilmu. Al-Qadhi Iyadh berkata: "Ia banyak membaca buku. Pernah dikabarkan bahwa membaca kitab al-Mudawwanah seribu kali."
Lantas bagaimana dan karakter, sifat serta etika yang menghiasi para ulama dan para penuntut ilmu di zaman dahulu? Hingga mereka berada dalam puncaknya semangat belajar dan membaca? Silahkan para pembaca menelaahnya dalam buku ini …