Etos Kerja = I Love Monday
Etos kerja atau semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok sering menjadi kendala atau masalah bagi pribadi orang tersebut, pimpinan, atau bahkan perusahaan atau instansi yang mempekerjakan pegawai/karyawan di tempat mereka bekerja.
Sampai-sampai, misalnya saja, yang sedang ramai-ramainya berita-berita di koran dan televisi, setelah pegawainya memperoleh libur Lebaran, seorang kepala perusahaan maupun kepala daerah atau pemerintahan sengaja menggelar inspeksi mendadak (sidak) agar etos kerja (kehadiran masuk kerja) pegawainya tetap terjaga. Meski, sidak yang digelar tersebut barangkali hanya sedikit saja berdampak pada tingkat produktivitas dan kinerja pegawai.
Dan, masih banyak lagi contoh dan perilaku yang menggambarkan kurangnya etos kerja yang dimiliki para pegawai sampai dengan para pemimpin pegawai tersebut. Bahkan, masalah itu mungkin juga sekarang ini sedang Anda hadapi.
Bila semua hal tersebut adalah masalahnya? Buku berjudul I Love Monday ini menawarkan paradigma baru dalam memaknai kerja dan hidup. Menginspirasi tanpa menggurui, sarat dengan nilai-nilai spiritual tanpa menjadi dogmatis.
Walaupun sebetulnya sangat manusiawi, jika suatu ketika semangat bekerja Anda naik-turun atau terkadang Anda kehilangan motivasi saat mengalami berbagai impitan persoalan yang tak kunjung selesai. Yang indah adalah saat Anda kembali memulai, bangkit dari kemalasan, melanjutkan, dan menuntaskannya. Anda pernah mengalaminya, bukan? Manusiawi, namun semua ada pada kendali pikiran dan hati Anda untuk dapat mengendalikannya.
Buku setebal 302 halaman karya Arvan Pradiansyah, seorang Happiness Inspirer juga Managing Director ILM, ini mengajak Anda untuk memahami bahwa bekerja adalah alasan Tuhan menurunkan kita ke dunia ini. Anda diutus Tuhan ke dunia ini untuk mengemban sebuah misi suci, yaitu beribadah dan menyembah Tuhan. Namun, kata-kata beribadah tersebut mengandung makna tersirat yang sangat luas dan perlu dibuat lebih spesifik lagi. Setiap orang, sejatinya, adalah manusia hebat jika mereka mampu menemukan panggilan jiwa mereka dan mengelolanya dengan baik. Tetapi, menemukan panggilan jiwa bukanlah hal mudah. Ini adalah perjalanan untuk menemukan jati diri. Ini adalah perjalanan spiritual seumur hidup. Tentu saja, ada banyak kendala yang sering mengadang.
Buku I Love Monday, sebagaimana hakikat love sendiri yang merupakan pemuliaan, maka bukan karena pekerjaan memberi banyak kepada Anda lantas Anda love pekerjaan Anda, tetapi karena Anda love pekerjaan Anda, maka Anda akan menerima banyak dari pekerjaan Anda. Saat love itulah Anda akan bahagia. Akibatnya, Anda bekerja bukan untuk meraih kebahagiaan, melainkan bekerja bersama kebahagiaan. Efeknya, seperti ketika seseorang yang Anda cintai meminta Anda mengantarkannya ke tempat yang jauh sekalipun, Anda bahagia melakukannya. Perbuatan yang tadinya dinamakan sebagai pengorbanan, bagi Anda menjadi bukan pengorbanan lagi, melainkan wujud cinta.
Buku ini sangat bermanfaat dalam membangun semangat dan cinta di tempat kerja, mengembalikan makna kerja sebagai panggilan dan ibadah. Buku ini juga mengingatkan pada sebuah quote, “Warisan terbaik adalah warisan antusiasme.” Anak-anak yang beruntung memiliki orang tua yang selalu antusias dan bersemangat dalam bekerja akan lebih mudah menemukan “passion” dalam hidup mereka. Kerja pun akan menjadi sangat indah dan penuh cinta bagi mereka semua. Kerja seperti inilah yang dapat membawa kita pada hakikat hidup kita, untuk menjadi rahmat bagi alam.
Yang membuat ketidakbahagiaan, sesungguhnya, bukanlah pekerjaan itu sendiri, melainkan paradigma Anda terhadap pekerjaan. Bagaimana bisa bahagia jika Anda melihat pekerjaan hanya sebagai setumpuk tugas (jobs) yang harus diselesaikan? Bukankah akan lebih bersemangat jika melihat pekerjaan sebagai karier Anda, sebagai rencana besar yang ingin Anda wujudkan di dunia ini?
Namun, bukan hanya itu. Membaca buku ini berarti Anda diajak menikmati perjalanan menyelami diri Anda sendiri dengan menemukan tak hanya karier, tetapi panggilan jiwa Anda (calling). Menemukan panggilan jiwa sesungguhnya adalah prestasi terbesar setiap orang di dunia ini. Menemukan panggilan jiwa dan mewujudkannya dalam pekerjaan adalah kebahagiaan yang luar biasa. Kita melakukan sesuatu yang kita cintai dan kita dibayar untuk itu. Mana ada yang lebih membahagiakan daripada hal itu?
Judul : I Love Monday: Mengubah Paradigma dalam Bekerja dan Bisnis
Penulis : Arvan Pradiansyah
Editor : Budhyastuti RH
Penerbit : Kaifa, PT Mizan Pustaka
Cetakan II : Juni 2012
Halaman : 302 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14 x 20,5 cm
Kategori : Motivasi
Bandung, 24 Agustus 2012
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 26 Agustus 2012
Etos kerja atau semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok sering menjadi kendala atau masalah bagi pribadi orang tersebut, pimpinan, atau bahkan perusahaan atau instansi yang mempekerjakan pegawai/karyawan di tempat mereka bekerja.
Sampai-sampai, misalnya saja, yang sedang ramai-ramainya berita-berita di koran dan televisi, setelah pegawainya memperoleh libur Lebaran, seorang kepala perusahaan maupun kepala daerah atau pemerintahan sengaja menggelar inspeksi mendadak (sidak) agar etos kerja (kehadiran masuk kerja) pegawainya tetap terjaga. Meski, sidak yang digelar tersebut barangkali hanya sedikit saja berdampak pada tingkat produktivitas dan kinerja pegawai.
Dan, masih banyak lagi contoh dan perilaku yang menggambarkan kurangnya etos kerja yang dimiliki para pegawai sampai dengan para pemimpin pegawai tersebut. Bahkan, masalah itu mungkin juga sekarang ini sedang Anda hadapi.
Bila semua hal tersebut adalah masalahnya? Buku berjudul I Love Monday ini menawarkan paradigma baru dalam memaknai kerja dan hidup. Menginspirasi tanpa menggurui, sarat dengan nilai-nilai spiritual tanpa menjadi dogmatis.
Walaupun sebetulnya sangat manusiawi, jika suatu ketika semangat bekerja Anda naik-turun atau terkadang Anda kehilangan motivasi saat mengalami berbagai impitan persoalan yang tak kunjung selesai. Yang indah adalah saat Anda kembali memulai, bangkit dari kemalasan, melanjutkan, dan menuntaskannya. Anda pernah mengalaminya, bukan? Manusiawi, namun semua ada pada kendali pikiran dan hati Anda untuk dapat mengendalikannya.
Buku setebal 302 halaman karya Arvan Pradiansyah, seorang Happiness Inspirer juga Managing Director ILM, ini mengajak Anda untuk memahami bahwa bekerja adalah alasan Tuhan menurunkan kita ke dunia ini. Anda diutus Tuhan ke dunia ini untuk mengemban sebuah misi suci, yaitu beribadah dan menyembah Tuhan. Namun, kata-kata beribadah tersebut mengandung makna tersirat yang sangat luas dan perlu dibuat lebih spesifik lagi. Setiap orang, sejatinya, adalah manusia hebat jika mereka mampu menemukan panggilan jiwa mereka dan mengelolanya dengan baik. Tetapi, menemukan panggilan jiwa bukanlah hal mudah. Ini adalah perjalanan untuk menemukan jati diri. Ini adalah perjalanan spiritual seumur hidup. Tentu saja, ada banyak kendala yang sering mengadang.
Buku I Love Monday, sebagaimana hakikat love sendiri yang merupakan pemuliaan, maka bukan karena pekerjaan memberi banyak kepada Anda lantas Anda love pekerjaan Anda, tetapi karena Anda love pekerjaan Anda, maka Anda akan menerima banyak dari pekerjaan Anda. Saat love itulah Anda akan bahagia. Akibatnya, Anda bekerja bukan untuk meraih kebahagiaan, melainkan bekerja bersama kebahagiaan. Efeknya, seperti ketika seseorang yang Anda cintai meminta Anda mengantarkannya ke tempat yang jauh sekalipun, Anda bahagia melakukannya. Perbuatan yang tadinya dinamakan sebagai pengorbanan, bagi Anda menjadi bukan pengorbanan lagi, melainkan wujud cinta.
Buku ini sangat bermanfaat dalam membangun semangat dan cinta di tempat kerja, mengembalikan makna kerja sebagai panggilan dan ibadah. Buku ini juga mengingatkan pada sebuah quote, “Warisan terbaik adalah warisan antusiasme.” Anak-anak yang beruntung memiliki orang tua yang selalu antusias dan bersemangat dalam bekerja akan lebih mudah menemukan “passion” dalam hidup mereka. Kerja pun akan menjadi sangat indah dan penuh cinta bagi mereka semua. Kerja seperti inilah yang dapat membawa kita pada hakikat hidup kita, untuk menjadi rahmat bagi alam.
Yang membuat ketidakbahagiaan, sesungguhnya, bukanlah pekerjaan itu sendiri, melainkan paradigma Anda terhadap pekerjaan. Bagaimana bisa bahagia jika Anda melihat pekerjaan hanya sebagai setumpuk tugas (jobs) yang harus diselesaikan? Bukankah akan lebih bersemangat jika melihat pekerjaan sebagai karier Anda, sebagai rencana besar yang ingin Anda wujudkan di dunia ini?
Namun, bukan hanya itu. Membaca buku ini berarti Anda diajak menikmati perjalanan menyelami diri Anda sendiri dengan menemukan tak hanya karier, tetapi panggilan jiwa Anda (calling). Menemukan panggilan jiwa sesungguhnya adalah prestasi terbesar setiap orang di dunia ini. Menemukan panggilan jiwa dan mewujudkannya dalam pekerjaan adalah kebahagiaan yang luar biasa. Kita melakukan sesuatu yang kita cintai dan kita dibayar untuk itu. Mana ada yang lebih membahagiakan daripada hal itu?
Judul : I Love Monday: Mengubah Paradigma dalam Bekerja dan Bisnis
Penulis : Arvan Pradiansyah
Editor : Budhyastuti RH
Penerbit : Kaifa, PT Mizan Pustaka
Cetakan II : Juni 2012
Halaman : 302 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14 x 20,5 cm
Kategori : Motivasi
Bandung, 24 Agustus 2012
Suro Prapanca
Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 26 Agustus 2012