-->
  • Jelajahi

    Copyright © NGOPII
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Penyandaran (الْإِضَافَةُ)

    Selasa, 07 April 2015, 20.53 WIB Last Updated 2015-11-09T08:30:41Z
    Al-Ustadz Abu Bakar Abdullah

    الدَّرْسُ التَّاسِعُ

    (Pelajaran Kesembilan)

    الْإِضَافَةُ

    (Penyandaran)


    Pembaca yang semoga Allah merahmati Anda semua. Alhamdulillah, kita bersua kembali di rubrik kesayangan kita, Bahasa Arab, yang mengetengahkan pelajaran-pelajaran bahasa Arab dengan metode yang praktis. Semoga bisa membantu Anda yang baru memulai belajar bahasa Arab, atau menjadi bahan murajaah bagi Anda yang sudah mempelajarinya.
    Masih ingatkah Anda, apa saja tanda-tanda isim? Yuk, kita buka kembali pelajaran-pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran kesembilan ini kita masih membahas salah satu tanda isim, yaitu idhafah.
    Perhatikan dengan saksama kata-kata berikut!
    bahasa-arab-10abahasa-arab-10b
    Perhatikanlah kembali contoh-contoh berikut!
    bahasa-arab-10cbahasa-arab-10d
    Penggunaan Mudhaf dan Mudhaf ilaih dalam Kalimat
    Pembaca setia Qonitah, marilah kita berlatih menggunakan susunan mudhaf dan mudhaf ilaih dalam kalimat.
    Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut!
    bahasa-arab-10e bahasa-arab-10f
    bahasa-arab-10g
    Untuk memperjelas keterangan di atas, perhatikanlah contoh-contoh berikut!
    bahasa-arab-10hbahasa-arab-10i
    Penjelasan contoh-contoh ini sama dengan penjelasan pada contoh-contoh sebelumnya.

    Ringkasan
    1. Idhafah (penyandaran) merupakan salah satu tanda isim.
    2. Secara umum, fungsi idhafah adalah menjadikan isim nakirah (yang masih umum) menjadi isim ma’rifat (yang sudah jelas/dikenal), dengan cara menyandarkan isim nakirah tersebut pada isim ma’rifat. Adapun penyandaran isim nakirah kepada isim nakirah yang lain memberikan fungsi yang lain dan tidak termasuk dalam pembahasan kali ini.
    3. Agar kata mudhaf dan mudhaf ilaih menjadi kalimat yang bisa dipahami (bermanfaat), salah satu caranya adalah diberi penjelasan (khabar), sehingga mudhaf dan mudhaf ilaih dalam kalimat tersebut berkedudukan sebagai mubtada’.
    4. Mudhaf dan mudhaf ilaih tidak harus bersesuaian dalam hal jenis ataupun jumlah. Berbeda halnya dengan mubtada’ dan khabar yang harus saling mengikuti dalam hal jenis (muannats/mudzakkar) dan jumlah (mufrad, mutsanna, dan jamak).

    bahasa-arab-10j
    Latihan-latihan (تَمَارِيْنُ)
    1. Sandarkanlah kata-kata yang pertama pada kata-kata yang kedua!
    bahasa-arab-10k

    1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang sesuai!
    bahasa-arab-10l
    1. Perbaikilah kalimat-kalimat yang salah berikut ini menjadi kalimat yang benar!
    bahasa-arab-10m
    — وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ —

    Sumber: http://qonitah.com
    Pelajari sebelumnya
    Pelajari setelahnya
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +