-->
  • Jelajahi

    Copyright © NGOPII
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Majalah Tashfiyah Edisi 47 Vol: 04

    Minggu, 24 Mei 2015, 21.38 WIB Last Updated 2015-11-09T08:30:38Z
    Dai komersial itulah kondisi nyata saat ini, pernah bercerita seorang teman kami di Jakarta bekerja disalah satu perusahaan swasta yang aktif dalam kegiatan dakwah menyampaikan ucapan seorang dai yang tak mau berdakwah, entah karena sebab apa beliau tidak mau berdakwah tapi ada satu ucapan yang membuat saya agak trenyuh dari ucapan beliau yaitu, “jika saya mau, bisa mendapatkan bayaran besar ketika berdakwah karena sudah ada tarifnya, untuk berdakwah dikalangan pejabat sekian, dakwah dikalangan masyarakat biasa sekian, dan seterusnya”, ucapan inilah yang membuat saya tidak heran jika saat ini banyak dai-dai bermunculan tanpa ada sebab musabab dan asal-usulnya, bahkan bekas premanpun bisa berdakwah setelah bertobat sehingga tak heran profesi dai menjadi ramai saat ini mulai dari pelawak, residivis, mantan preman, mualaf, dan lain-lain yang bermodalkan bisa bicara tentang islam dan berakting. Kondisi inilah yang menjadi inspirasi majalah tashfiyah untuk mengangkat tema hangat fenomena dai komersial yang menjual agama demi harta dan popularitas.

    Daftar isi:
    Ramai-ramai menjual agama
    Ketika Hamba Harus Memilih
    Hinaan Penjual Agama
    Fenomema Dai Artis
    Kematian dan Dunia Yang menipu
    Untuk Siapa Kita Menuntut Ilmu
    Jangan Salahkan Angin Berembus
    Gurih Lezat MSG
    Ars Alloh Bergetar dengan Wafatnyo Sa’ad bin Mu'adz
    Dosa Besar
    Perang Adalah Tipu Daya
    Akibat Kebodohan
    Mendamba Rumah Mewah
    Tazkiyatun Nufus
    Pilih Temanmu Sebelum Datang Sesalmu
    Di Manakah Kedamaiam Hati?
    Mengaji Sampai Maut Menjemput
    Saat Pikun Memimpanya
    Nyantri? Why Not?
    Lebih Jauh Mengenal Pasangan
    Permisalan Untuk Ananda
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +